Dari Dalam Gang Sempit di Jogja, Mainan Edukatif Rita Indriana Ini Menasional

SUMBER ARTIKEL

Kemajuan teknologi, membuka peluang sangat luas untuk banyak hal. Tak terkecuali bagi Rita Indriana, pemilik Perusahaan Mainan Anak ABC Woodentoys di Yogyakarta. Produsen aneka mainan edukatif berbahan kayu ini, benar-bener merasakan kemudahan mengembangkan usahanya di tengah kemajuan teknologi utamanya internet.

Ditemui di workshopnya Gendeng Baciro Yogyakarta, Rita mengatakan memanfaatkan teknologi, dirinya bisa mendorong pemasaran produknya hingga ke luar kota bahkan ke hampir seluruh pelosok negeri. Saat ini, konsumen mainan anak ABC Woodentoys tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Demikian juga mitra resellernya tersebar di berbagai kota.

“Salah satu kuncinya adalah digital marketing. Sebagai UMKM kami harus bisa memanfaatkan secara maksimal pemasaran online ini. Dengan memanfaatkan teknologi, UMKM bisa menembus pemasaran kemanapun dan kapanpun. Sekalipun lokasi usaha kita di tengah perkampungan dan masuk gang,” kata Rita, Jumat (27/5/2022)

Rita mengaku pernah mendapatkan pelatihan digital marketing difasilitasi pleh Yayasan Dana Bakti Astra (YDBA). Dari pelatihan inilah, Perusahaan Mainan Anak ABC Woodentoys terus menggenjot pemasaran online dengan memanfaatkan media sosial dan juga bergabung ke marketplaces.

Berdiri sejak 2003, Perusahaan ABC Woodentoys hingga saat ini memproduksi mainan edukatif berbahan kayu lebih dari 300 item. Jumlah ini terus bertambah, seiring makin beragamnya dan berkembangnya kebutuhan terhadap sarana edukasi berbentuk mainan. Tak jarang, Rita membuat produk mainan berdasarkan pesanan konsumen. Namun sebagian besar, produk mainan edukatif ini diproduksi berdasarkan kreasi atau kreativitas sendiri.

Ide-ide untuk mendesain dan kemudian memproduksi mainan edukatif didapat dari berbagai cara. Mulai dari masukan relasi ataupun konsumen hingga hasil browsing di internet melihat produk mainan edukatif seperti apa yang sedang tren dan banyak diminati orang.

“Ya Alhamdulillah sejauh ini berjalan dengan baik. Memang pandemi kemarin sempat kena dampaknya. Penjualan kami turun 25 persen. Tapi sekarang mulai pulih lagi. Selama pandemi, kami terbantu oleh customer dari sekolah,” terangnya.

Bagi Rita, pasar alat-alat permainan edukatif akan terus berkembang. Peralatan ini sangat membantu pihak sekolah terutama guru dalam menyampaikan materi pembelajaran bagi siswa.

“Sebel pandemi, saya rata-rata dapat menjual lebih dari 1000 item produk. Namun selama pandemi tidak pernak mampu menembus 700 item perbulan. Tapi waktu yang relatif longgar kami manfaatkan untuk berinovasi membuat berbagai macam produk berbahan kayu. Termasuk di antaranya kami mulai memproduksi aneka macam souvenir,” lanjutnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published.