Berbicara tentang sejarah, Hari Valentine yang identik dengan perayaan kasih sayang ternyata menyimpan kisah tragis. Melansir dari History, meskipun sejarah Valentine masih diselubungi misteri, kisah ini identik dengan St Valentine yang mengandung sisa-sisa tradisi Kristen dan Romawi Kuno.
Dikisahkan bahwa St Valentine adalah seorang pendeta yang bertugas menjadi martir abad ketiga di Roma, ketika Kaisar Claudius II berkuasa. Saat itu kaisar melarang para pria untuk menikah karena hendak diikutkan dalam perang.
Kaisar beranggapan bahwa seorang pria lajang bisa menjadi prajurit yang lebih baik dibanding mereka yang sudah beristri.
St Valentine yang menganggap larangan tersebut tidak adil kemudian memilih untuk menikahkan mereka secara diam-diam. Hal itu kemudian membuat Kaisar Claudius II murka, ia lalu memerintahkan agar sang pendeta dipenjara dan dijatuhi hukuman mati.
Ketika dipenjara, St Valentine diam-diam jatuh cinta dengan seorang gadis. Gadis itu adalah anak seorang sipir penjara yang selalu mengunjunginya.
Sebelum dieksekusi, St Valentine sempat mengirim surat kepada kekasihnya itu. Surat tersebut bertuliskan “From Your Valentine” (dari Valentine-mu).
Dari sanalah pesan ‘valentine’ mulai bermunculan, ditandai dengan populernya surat cinta atau puisi cinta yang ditulis tangan.
Pada pertengahan tahun 1800-an, kartu Valentine mulai diproduksi secara komersil. Hadiah-hadiah seperti permen dan bunga, terutama mawar merah yang melambangkan cinta dan keindahan banyak sekali diperjualbelikan.
Di masa sekarang, Valentine Day tidak hanya sebuah cara untuk menunjukkan kasih sayang kepada pasangan. Valentine Day juga dapat ditujukan untuk teman atau keluarga.